4DX : Teknologi Sinema Masa Depan Yang Lebih Realistis

  Bagi kalian yang suka nonton bioskop, nihh ada informasi baru...

             Baru-baru ini penduduk Jakarta kedatangan teknologi iMAX 3D yang menawarkan tampilan visual lebih besar dan nyata dibandingkan dengan layar bioskop 3D biasa. Hal tersebut memang sangat menyenangkan, tapi mungkin sebentar lagi hal tersebut bisa dibilang ketinggalan zaman. Telah hadir teknologi baru dalam dunia sinema yang diberi nama 4DX.

                  4DX merupakan teknologi yang dibuat oleh CJ CGV, sebuah perusahaan ritel bioskop dari Korea Selatan. Teknologi 4DX menawarkan pengalaman efek 4 Dimensi pada film-film blockbuster Hollywood. Teknologi ini tidak hanya merangsang indra pengelihatan saja, tapi juga merangsang indera perasa agar pengguna dapat mencapai sebuah pengalaman menonton yang lebih realistis.

           Teater 4DX terdiri dari layar 3D dan kursi tempat duduk berteknologi motion seat (kursi yang dapat bergerak). Kursi tersebut telah diprogram secara khusus agar dapat sinkron dengan aksi-aksi di film. Sementara itu anda juga dapat merasakan efek lain seperti cipratan air, angin yang bertiup, petir serta efek aroma yang akan menggelitik indera penciuman anda. Sebagai ilustrasinya, jika menonton film Avatar di teater 4DX, anda dapat merasakan kursi anda bergoyang-goyang dan merasakan tiupan angin ketika sang Jagoan sedang melakukan aksi terbaru diudara melawan musuh-musuhnya.     

             Sebenarnya teknologi 4DX ini bukanlah hal baru, sebab di beberapa taman hiburan seperti Universal Studio telah menghadirkan teknologi ini pada salah satu wahana bermain mereka. Saat ini baru tercatat 29 bioskop 4DX di seluruh dunia dan CJ CGV berencana akan mengekspansinya menjadi 1500 bioskop hingga tahun 2016 nanti. Apakah teknologi ini akan mampir ke Indonesia ? kita tunggu saja tanggal mainnya...

Wahh,, siapa yang enggak tertarik and pengen nyoba teknologi terbaru ini... Yang sabar aja yahh...



sumber http://www.yangcanggih.com/

  

     Kali ini kita akan jalan-jalan ke kota Malang, Jawa Timur yaitu Kebun Teh Wonosari terletak di desa Toyomarto, kecamatan Singosari. Kebun Teh Wonosari lebih mudah dijangkau dari Lawang. Kebun dengan luas sekitar 1.144 hektar ini terbagi atas 3 bagian : Kebun Wonosari (desa Toyomarto, Kecamatan Singosari), Kebun Gebug Lor (desa wonorejo, kecamatan Lawang) dan Kebun Raden Agung (desa ambal-ambal, kecamatan Kejayan). Untuk masuk ke kebun tek wonosari, cukup membayar dengan harga terjangkau.

Selain panorama hamparan kebun teh yang luas, kebun ini juga menyuguhkan tempat rekreasi, tempat menginap, serta fasilitas olahraga. Untuk mengelilingi kebun teh yang super luas ini, tersedia sebuah kereta mini. Selain itu, kebun ini juga memiliki sebuah kolam renang air hangat. Jadi dapat menghangatkan tubuh di tengah udara dingin perkebunan. Bagi yang suka petualangan, tersedia juga sarana outbond dan APV.

Pemandangan menarik lainnya adalah anda akan melihat sebuah pabrik pengolahan daun teh yang hasilnya lebih banyak di ekspor. Pengolahan tehnya sendiri melalui beberapa proses antara lain penerimaan pucuk teh, proses pelayuan, proses penggilingan, fermentasi, pengeringan, sortasi, pengepakan, dan pengiriman.

Untuk oleh-oleh sanak saudara yang tidak sempat mengunjungi tempat ini, di kebun teh wonosari juga memiliki sebuah pusat oleh-oleh yang tidak hanya menjual teh tetapi juga berbagai macam makanan dan kerajinan warga sekitar. Tempat ini merupakan kawasan yang tepat jika ingin mencari udara segar yang bebas polusi. Rasanya menyenangkan menghirup udara pegunungan yang segar dengan melihat hamparan tanaman hijau yang menyejukkan mata.


Demikian wisata alami bebas polusi di Malang. Sampai ketemu lagi.....

      

Guru Elemen Yang Terlupakan

       Pendidikan Indonesia selalu gembar-gembor tentang kurikulum baru yang katanya lebih oke lah, lebih tepat sasaran, lebih kebarat-baratan atau apapun. Yang jelas materi pendidikan berusahan eksis dengan menguji cobakan formula pendidikan baru dengan mengubah kurikukum. 

       Dibalik perubahan kurikulum yang terus-menerus, yang kadang kita ngak ngeh apa maksudya, ada elemen yang benar-benar terlupakan yaitu GURU. Guru di Indonesia hanya 60% yang layak mengajar, sisanya masih perlu pembenahan. Kenapa hal itu terjadi? tak lain tak bukan karena kurang pelatihan skill, kurangnya pembinaan terhadap kurikulum baru, dan kurangnya gaji. Masih banyak guru honorer yang kembang kempis ngurusin asap dapur rumahnya agar terus menyala.

        Guru, digugu dan ditiru.... Masihkah? atau hanya slogan klise yang sudah kuno. Murid saja sedikit yang menghargai gurunya. Sedemikian juga pemerintah, banyak yang memandangrendah terhadap guru, sehingga orang pun tidak termotivasi menjadi guru. Padahal, tanpa sosok Oemar Bakri ini tak bakal ada yang namanya Habibi.

Demikian sedikit informasi tentang pendidikan,..

Semoga bermanfaat...



sumber http://pendidikanindonesia.blogspot.com/